SPIRITS.ID,- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan respons terbuka terhadap kritik yang dilayangkan oleh pengamat politik Hasan Nasbi mengenai gaya komunikasinya.
Dalam sebuah video di kanal YouTube-nya pada Jumat, 24 Oktober 2025, Hasan Nasbi menyoroti gaya komunikasi Menkeu yang dinilai “ceplas-ceplos” dan berpotensi melemahkan soliditas pemerintah di mata publik.
Menghadapi kritik tersebut, Purbaya justru memamerkan data survei terbaru dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tentang indeks kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Ia menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang dianggap “drastis” justru berhasil meningkatkan kepercayaan publik setelah sempat mengalami penurunan.
Kepercayaan Publik Mulai Stabil
Dalam paparannya di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (7/10/2025), Purbaya menunjukkan grafik survei LPS yang mengindikasikan tren positif. “Ini kemarin Agustus, September turun terus, Juli, Agustus, September turun ke titik terendah saat banyaknya demo,” ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa setelah pemerintah mengambil sejumlah kebijakan, indeks kepercayaan masyarakat mulai membaik. “Setelah kita lakukan kebijakan yang mungkin untuk sebagian kalangan agak drastis, agak ceplas-ceplos tapi ini berhasil mengembalikan sentimen masyarakat ke pemerintah,” jelas Purbaya. “Justru ini levelnya sekarang sudah sama, sudah stabil lagi.”
Ekonomi dan Daya Beli Pengaruhi Kepercayaan
Purbaya juga menjelaskan korelasi antara kondisi ekonomi dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. “Ketika ekonomi buruk, mereka nggak suka pemerintah, makanya ada demo besar-besaran. Tapi, ketika mulai baik, mereka juga senang ke pemerintah,” terangnya.
Menkeu menegaskan bahwa semua langkah yang diambilnya merupakan perintah langsung dari Presiden. “Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas perintah Bapak Presiden, jadi saya nggak gerak sendiri,” tambahnya.
Klaim sebagai Perpanjangan Tangan Presiden
Menanggapi kritik mengenai gaya komunikasinya, Purbaya menyatakan bahwa dirinya adalah perpanjangan tangan Presiden Prabowo. “Jangan anggap saya koboi, saya perpanjangan tangan dari Bapak Presiden dengan versi yang lebih halus malah,” akunya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak mencampuri kebijakan kementerian lain, melainkan hanya memastikan penyerapan anggaran berjalan dengan baik. “Saya tidak mencampuri kebijakan mereka, tapi memastikan penyerapan anggarannya tepat karena uangnya kan ada biayanya untuk saya, ada cost-nya,” sambungnya.
Peringatan Hasan Nasbi soal Soliditas Pemerintah
Sebelumnya, Hasan Nasbi dalam videonya mengingatkan bahwa gaya komunikasi yang ceplas-ceplos dapat melemahkan pemerintah di mata publik. Menurutnya, sesama anggota kabinet seharusnya tidak saling baku tikam di depan umum.
“Itu akan melemahkan pemerintah, kita kalau mau baku tikam di ruang tertutup. Mau saling koreksi, mau saling marah-marah, mau saling debat, mau tunjuk-tunjukkan di ruang tertutup,” kata Hasan Nasbi.
Ia memperingatkan bahwa pernyataan-pernyataan terbuka antarpejabat dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak menyukai pemerintah. “Lama-lama, kalau ini diteruskan bisa membuat pemerintah kelihatan lemah, nggak solid, gampang dipecah belah, dan diadu domba,” paparnya.
Hasan Nasbi menegaskan bahwa soliditas pemerintah sangat penting dan mengingatkan Purbaya untuk menahan diri dari silang sengketa dengan sesama pejabat di ruang publik.





